
Buku ini mengungkap fakta-fakta di balik pergantian kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Presiden B.J. Habibie menurut perspektif Sintong. Penulis adalah bekas staf khusus pribadi Presiden Habibie. Pada halaman 16 buku ini, Sintong beritahu salah seorang pengawal presiden yang bertugas jaga untuk meminta Prabowo melepas senjata saat akan bertemu Presiden Habibie. Petugas jaga diminta memberitahunya tanpa mengurangi martabat Prabowo supaya tak direndahkan. Prabowo saat itu baru dicopot dari jabatan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat.
Buka ini juga bisa memberikan fakta-fakta baru dari kacamata seorang Sintong. Ia mengetahui seluk beluk TNI dan dekat dengan Habibie. Ia menceritakan fakta saat itu tentang Prabowo dan Wiranto. Ia juga secara gamblang menceritakan apa dan bagaimana Habibie selama memerintah. Dan, mengapa Habibie sampai melepas Timor Timur.(BEY)
Termasuk Jenderal Indonesia yg saya kagumi karena mengangkat martabat pasukan RPKAD kita(sekarang jadi Kopassus) menjadi pasukan yg disegani bukan hanya di Asia tapi di mata dunia.
Sampai sampai RPKAD kita di sejajarkan dengan Pasukan elite Inggris dan Israel setelah sukses menyelamatkan Pembajakan Pesawat DC 9 di Woyla Bangkok tahun 1981.
Saya nama sang Jenderal tercoreng saat kasus penembakan di Makam Santa Cruz, Dili. Dimana dia langsung di copot oleh Eyang Harto dan sempet di peti es kan, tapi saat Habibie menjadi Presiden beliau kembali terangkat dan menjadi salah satu staff penting bidang Polkam Presiden habibie. Denger denger seh saat Habibie naik jadi Presiden, Prabowo sempet ga terima dan bawa bawa pasukan untuk memaksa Habibie turun dari jabatannya. Tapi oleh Sintong, Prabowo di peringatkan dan akhirnya Prabowo mundur dari niatnya karena segan dengan Sintong.Sumber:ini buku
0 komentar:
Post a Comment